Minggu, 20 September 2015

Sesalku...


datanglah bila engkau menangis 
ceritakan semua yang engkau mau 
percaya padaku aku lelakimu...

Ya, laki-laki yang dulu pernah ada di setiap waktuku. Menghabiskan separuh waktuku dengan tawa dan air mata bahagia. Laki-laki yang berkata, "aku disini untukmu. Menjaga tawamu dan menghapus sedihmu." Kami terus bersama tanpa berpikir caranya berpisah. Kami terus bersama dan memberitahu pada dunia bahwa berdua dengannya aku merasa tenang.

mungkin pelukku tak sehangat senja 
ucapku tak menghapus air mata
tapi ku di sini sebagai lelakimu...

Laki-laki yang tidak pernah menyentuhku demi menghargaiku. Laki-laki yang selalu menenangkanku dengan peluk kalimat dewasanya. Dialah laki-laki yang selalu bersembunyi dibalik penantian dan tidak pernah berharap untuk dicari.

aku lah yang tetap memelukmu erat
saat kau berpikir mungkinkah berpaling

Aku yang dulu mencoba menjaga perasaannya. Mencoba mengerti akan hadirnya. Mencoba menerima sikap baiknya yang sebenarnya berbanding terbalik denganku. Aku coba itu semua untuk lebih menghargai dirinya.
 
aku lah yang nanti menenangkan badai 
agar tetap tegar kau berjalan nanti

Dialah laki-laki yang terus menyertaiku dalam doanya. Yang selalu berkata, "jangan menangis untuk dia yang sedikitpun tidak memperhatikanmu". Dia laki-laki yang terus menyapaku sekalipun ku memusuhinya. Dia yang selalu buatku tenang.  Dialah laki-laki yang saat ini sudah ku lepas untuk pergi. Pergi mencari tempat persinggahan yang baik. Pergi mencari teman hidupnya yang lebih bisa menghargai apa itu penantian. Pergi mencari wanita yang akan menyayanginya tulus tanpa cela.

END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar